Gaya Bahasa
|
Maksud
|
Bukti / contoh
|
Anafora
|
Pengulangan kata pada awal baris
|
Terbang kenanga terbang pohon
Terbang burung sering dipohon
|
Responsi
|
Pengulangan kata pada tengah baris
|
Sayang indah pergi Johor
Dia yang kupinta pergi datang
|
Epifora
|
Pengulangan kata pada akhir baris
|
Sayang Salmah hatinya pedih
Teruja sakitnya hati pedih
|
Repitasi /
Repitisi
|
Pengulangan kata pada baris yang sama
|
Pergilah sayang pergi jauh
Hati ini hati yang
dilukai
|
Simplok
|
Pengulangan kata pada awal dan akhir
baris yang sama
|
Sayang seribu kali sayang
Hanya aku yang kau kenali
|
Sinkof / sinkope
|
Penggunaan singkatan kata
|
Ku, mu, mau, tak, nak, mak
|
Metafora
|
Kiasan atau perbandingan yang mempunyai
dua kata yang berisi konkrit dan abstrak tanpa menggunakan kata seperti, bak, umpama
|
Bukit –bukit harapan
Konkrit+abstrak
Hatinya mengalir sungai duka
Konkrit+abstrak
|
Simile
|
Perbandingan atau kiasan yang bersendi laksana,
seperti, bak, umpama, bagaikan.
|
Seperti kolek terdampar di pasir
Bagai buih kecil di air
|
Personifikasi
|
Penggunaan unsur kemanusiaan terhadap
unsur bukan manusia
|
Kebosanan menggigit pangkal rasa
-kebosanan bukan manusia, kebosanan tidak
boleh menggigit.
|
Hiperbola
|
Penggunaan unsur yang melampau
|
Cinta kepadanya cinta jutaan bunga-bungaan
- manusia tak mungkin dapat cinta akan
berjuta-juta bunga
|
Hybrid
|
Penyatuan dua kata menjadi satu kata
|
Bertang/jawab
Tanggung + jawab
Ketidakpastian
Tidak + pasti
|
Inversi
|
Pembalikan kata
|
Aduhai adinda berpesan adik
Sepatutnya ditulis Aduhai adinda
adik berpesan
|
Asonansi
|
Pengulangan bunyi vokal
|
Aduhai malang Pak
Kaduk
|
Aliterasi
|
Pengulangan bunyi konsonan
|
Ayamnya menang kampung
tergadai
|
Imejan
|
Penggunaan unsur alam
|
Sungai, laut, bukit, tasik
|
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Post a Comment